Rabu, 25 Agustus 2010

Sedikit Pelajaran Dari Sang Sunan



Alhamdulillah, awal puasa kali ini….oleh sebagian rakyat Indonesia disambut dengan awal yang mengharukan.
Yah…awal penentuan bulan ramadhan tahun ini dilaksanakan serentak dan bersama oleh seluruh rakyat Indonesia yang dimotori oleh organisasi-organisasi besar islam di Indonesia. ….mudah-mudahan ini adalah awal dari semakin bersatunya umat islam di Indonesia.

Coba kita sedikit menengok ke masa sebelum tahun ini, selama saya hidup….kurang lebih 30 tahun lamanya…..awal Ramadhan selalu saja menjadi pembeda yang membuat kita kadang nggak nyaman dengan lingkungan sekitar kita…..kita masih makan minum serta melakukan aktifitas normal seperti biasa dihadapan mereka yang sudah memulai puasa lebih dulu, meski itu kadang terjadi tanpa disengaja…..lha wong orang puasa itu kan tidak nampak dari luarnya…hanya orang yang puasa dan Tuhan sajalah yang tahu…..ya toh…?

Saat saya masih sekolah di Sekolah Dasar (SD)….hal ini pernah saya tanyakan ke orang tua…..tentang perbedaan ini :
“ Pak…., kenapa om itu udah puasa ya, padahalkan puasanya masih besok.” Tanyaku pada bapak waktu itu.
“ooohhh….oom itu udah ngelihat bulan.” Kata bapakku sekenanya.
“Jadi kalau kita ngelihat bulan….kita puasa pak .”tanyaku lagi
“ iya…”
“kok bisa ya pak, oom itu ngelihat bulan duluan, padahal kan rumahnya sebelahan dengan kita, tapi kita kok nggak ngelihat….bulan yang mana sih pak…”
“ Ya bulan yang dilangit itu “
“ooohhhh …..kok beda yah..????” jawabku sambil melongo

Sebentar kemudian, bapak pergi kedapur dan kembali dengan membawa pisin/lepek/alas gelas, kemudian meletakannya diatas meja makan dan memberinya air….lalu menaruh sebuah koin 50 rupiah dan berkata,
“ Begini nak….kejadian ini sudah biasa dan wajar, dari dulu sampai sekarang…perbedaan akan selalu muncul…tapi hakekatnya itu sama….yang puasa duluan atau yang puasa belakangan….sama benarnya, yang salah adalah yang tidak berpuasa, karena mereka tidak beriman kepada Allah” jelas bapaku pelan dan melanjutkan lagi
“ Ini bapak jelasin kenapa bisa ada perbedaan….Air dalam pisin ini di ibaratkan seperti air laut dan uang koin itu di ibaratkan seperti bulan….perhatikan uang koin itu….kamu melihatnya dengan jelas kan “
“ Iya pak…”
“ Sekarang kamu angkat pisin itu sejajar dengan mata kamu…”
Kemudian aku mengangkat pisin itu dengan hati-hati karena takut airnya tumpah.
“ Sekarang ….apa kamu bisa melihat uang koin tadi…” Tanya bapak
“ Enggak Pak.” Jawabku sambil kembali meletakkan pisin itu ke meja
“ Nah…itu tadi…Pada saat pisin itu ada dimeja dan kita melihat koin itu, ini di ibaratkan kita sedang digunung…posisi kita itu lebih tinggi dari pada air laut, dan ketika pisin itu berada sejajar dengan mata kita…itu ibarat kita sedang berada di pingir laut….bulan tidak nampak karena terhalang air laut, itu sebabnya orang yang berada digunung lebih dulu melihat bulan dari pada kita yang ada di pinggir laut……” jelas bapakku…
“ Tapi pak….oom kita rumahnya nggak digunung, dan kita nggak di laut…..” kataku menyela.
“ Masing-masing kita punya guru, punya pimpinan yang masing-masing juga punya dasar yang kuat untuk menentukan itu….nantinya kalau ada kesalahan yang diminta pertanggung jawaban di hari akhir nanti ya guru dan pemimpin kita itu..”
“ Jadi gurunya oom itu tinggal di gunung ya pak…? Tanyaku lagi
“ Yaaa Mungkin…” Jawab bapakku
“ Kok bapak tahu cerita koin jadi bulan itu…dari mana…?”
“ Bapak dikasih tahu simbahmu….simbahmu dikasih tahu….mbah buyutmu…..terus sampai keatas…..katanya sih cerita ini yang punya Sunan Kalijaga, beliau yang mengajarkan cara beragama islam ke mbah-mbahmu dulu….”
“Ooooohhhhh…..”

Terlepas dari benar tidaknya cerita itu keluar dari Mulut SUNAN Kalijaga sendiri, hendaknya perbedaan apapun bentuk dan jenisnya selagi masih mengibarkan satu bendera yang sama…masih satu agama yang sama, perbedaan bukanlah bahan bakar perpecahan…..justru karena perbedaan itulah…..antara yang satu dengan yg lainnnya…akan saling menguatkan….SEMOGA….

Tetap semangat dan senyumlah untuk dunia…..PEACE……

Bagikan

Top Blogs

0 comments:

Posting Komentar

 

cerita dari pulau Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template