Sabtu, 30 Januari 2010

Wijayakusuma, Bunga Indah dan Tidak Sombong

Temen-temen pasti sudah tidak asing lagi dengan kata-kata ’wijayakusuma’, tapi mungkin tidak semua tahu atau pernah melihat seperti apa sih...bunga wijayakusuma itu....(maklum bro...bunga ini mekar Cuma sekali tok dan mekar maksimum dan indah-indahnya dan wangi-wanginya pada tengah malam (kira-kira jam 11 malam sampai jam 1 dinihari)... habis  itu layu dan tidak akan mekar lagi,...kok namanya keren seperti nama manusia ya...?!!

Nah...saya akan coba bercerita kembali tentang bunga wijaya kusuma ini....kebetulan saya adalah sebagian dari beberapa orang yang diberi kesempatan oleh Allah untuk mengikuti perkembangan bunga wijaya kusuma ini.

Dibawah ini adalah perkembangan tanaman wijayakusuma yang telah saya tanam selama 1 tahun.

Dan ini adalah perkembangan bunga dari mulai bakal bunga/tunas sampai mekar

Wijayakusuma/wijoyokusumo yang nama latinnya Epiphyllum anguliger ini masih familinya si Cactaceae atau kaktus dari divisi anthophita bangsa opuntiales dari kelas dicotiledoneae....( wuih bingung juga ngebacanya....sampai keseleo-keseleo ini lidah...)

Tapi biar namanya agak ribet dieja gitu....di Indonesia namanya keren juga kan WIJOYOKUSUMO.

Kata-kata ini sebenarnya berasal dari 2 kata yaitu : wijaya/wijoyo yg artinya adalah ’menang’ dan kusuma/kusumo yang artinya adalah ’bunga’, jadi wijayakusuma itu artinya adalah Bunga Kemenangan.

Keistimewaan wijayakusuma dari family-familinya yang ada sekitar 1.500 jenis itu adalah pada umumnya tanaman jenis kaktus sukar untuk ditentukan morfologinya, tetapi wijayakusuma dapat dilihat dengan jelas mana bagian daun dan mana bagian batangnya, setelah tanaman ini berumur tua. Batang pohon wijayakusuma sebenarnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil. Helaian daunnya pipih, berwarna hijau dengan permukaan daun halus tidak berduri, lain halnya dengan kaktus-kaktus pada umumnya. Pada setiap tepian daun wijayakusuma terdapat lekukan-lekukan (seperti keris) yang ditumbuhi tunas daun atau bunga .

Di dalam cerita pewayangan, bunga wijayakusuma itu azimat atau senjatanya Sri Bathara Kresna putra dari Prabu Basudewa dari kerajaan Mandura.

Sri Bathara Kresna adalah raja atau pemimpin yang bijaksana dari kerajaan Dwarawati dan bunga wijayakusuma itu Cuma dipakai untuk membantu anak-anak Pandawa ketika mereka terdesak.

Ternyata temen-temen, meskipun komposisi kandungan kimia didalam daun wijayakuma masih dalam penelitian, namun tumbuhan ini terbukti mempunyai daya ampuh untuk meredam rasa sakit dan mampu menetralisir pembekuan darah, dan jika temen-temen mengalami luka, temen-temen bisa meniru cara para kesatria para Pandawa dengan cara :

Ambil1 helai daun wijayakusuma lalu ditumbuk halus, kemudian diolesin tuh pada luka kemudian dibalut verban.

Ada banyak kisah dan cerita mistis dibalik keindahan dan keajaiban bunga ini...dari mulai cerita di dunia pewayangan (fiktif....?) maupun cerita sejarah kerajaan-kerajaan nusantara dari mataram sampai majapahit, tapi ...apapun itu... Allah SWT tidak akan menciptakan sesuatupun di bumi ini tanpa ada maksudnya.

Untuk sementara ini, biarlah kita mengambil hikmah tentang bunga ini, diantaranya :

Bersyukurlah kita karena mata kita masih bisa melihat mekar indahnya bunga ini.

Bersyukurlah bahwa hidung kita masih bisa mencium harumnya bunga ini.

Dan jangan lupa..... tirulah kerendahan hati bunga ini, dia tidak sombong meski bunganya indah namun dia tidak mau menampakan diri, dia hanya menampakan pada saat tengah malam....jauh dari ramainya orang di siang hari.


Bagikan

Top Blogs

0 comments:

Posting Komentar

 

cerita dari pulau Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template